"Perjamuan"

Perjamuan adalah judul kisah inspiratif yang sangat menampar kesadaran saya. Kisah ini saya dapatkan saat membaca buku Merry Riana "A Gift from a Friend".
Saya beruntung menemukan kisah ini. Karena saya tidak ingin menikmati kisah ini sendirian, saya akan membaginya dengan teman-teman. Semoga kisah ini membawa perubahan di kehidupan kita. Inilah kisahnya. Selamat membaca. 😊

•••
Ada seorang pemuda miskin yang ingin pindah dari kampung kecil ke kota besar.  Dia menjual semua harta miliknya yang tidak seberapa dan membeli sebuah tiket kapal laut untuk pergi ke kota besar. Dia  juga membawa beberapa Potong Roti untuk bekal perjalanannya.

Kapal pun mulai bergerak setiap hari. Pemuda miskin ini makan sepotong kecil roti yang di bawanya sebagai pengganjal perut supaya tidak merasa lapar. Suatu hari dia menyadari bahwa di kapal ini ada perjamuan  di ballroom kapal tersebut setiap waktu makan siang dan makan malam. Dia melihat banyak orang bersenang-senang di sana berkelimpahan makanan enak sambil menonton pertunjukan yang luar biasa, tapi yang bisa dilakukan pemuda miskin tersebut hanyalah tertunduk sedih kembali ke kabin dan makan sepotong kecil rotinya.

Akhirnya kapal tersebut sampai ke tujuan, ketika sedang turun dari kapal, pemuda miskin itu bertemu dengan kapten kapal yang menatapnya dengan penuh tanda tanya, "Hai anak muda, mengapa saya tidak pernah sekalipun melihat anda di perjamuan?"
Pemuda miskin itu menjawab, "Saya tidak mempunyai uang untuk makan di perjamuan itu. Saya memakai semua tabungan saya untuk membeli tiket kapal dan tersisa sedikit untuk membeli beberapa potong roti".
Kapten kapal terkejut dan berkata "Tidak kah Anda tahu bahwa harga tiket kapal yang Anda beli sudah termasuk jamuan makan? Apakah tidak ada yang memberitahu Anda?
•••

Dear, dalam hidup ini, tidak ada yang memberi tahu bahwa kita boleh memiliki impian besar. Kita telah membeli tiket yang disebut "kehidupan", dan perjamuan makan sudah termasuk di dalamnya.

Ayo mulai saat ini, jangan berdiam diri, aktiflah bergerak. Carilah ilmu, pengalaman, dan informasi sebanyak-banyaknya. Lebarkan jaringanmu, perbanyak teman, kata orang bijak, banyak teman banyak rezekinya, bukan begitu? 😁😁


Slawi, 17 April 2018


Comments

  1. di mana kita beli sebuah kehidupan? padahal Tuhan telah memberinya secara cuma-cuma :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Analisis Novel tarian Bumi Karya Oka Rusmini

Analisis Novel Bukan Pasar Malam Karya Pramoedya Ananta Toer

Analisis Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis